Sabtu, 15 Mei 2010

perawatan gigi immatur

diagnosis gigi prematur
- gigi karena usianya masih dini maka masih prematur dengan keadaan ujung apikal yang masih terbuka. pada keadaan ini bisa saja terjadi trauma yang menyebabkan gigi mengalami cedera sehingga memerlukan perawatan.
- gigi immatur yang mengalami karies kemudian dipreparasi untuk dilakukan tumpatan bisa saja terjadi kesalahan iatrogenik sehinga terjadi perforasi ke ruang pulpa gigi, maka gigi ini mengalami --> pulpitis reversible sehingga memerlukan perawatan : kaping pulpa
- apabila gigi mengalami perforasi yang cukup dalam atau fraktur terbuka karena trauma maka bisa saja menjadi pulpitis irrversibel --> sehungga memerlukan pulpotomi, pada keadaan ini belum bisa dilakukan pulpektomi karena keadaan ujung akar masih terbuka sehingga mengharapkan terjadinya apeksogenesis-pertumbuhan ujung apex

indikasi :

gigi belum matang, akar belum sempurna, kerusakan pulpa di korona tetapi pulpa akar sehat.

kontra indikasi :

  • gigi avulsi dan replantasi belum sempurna, kerusakan pulpa dikorona tetapi akar sehat
  • fraktur mahkota akar berat
  • fraktur horizontal dekat tepi gingiva
  • karies tidak dapat direstorasi

teknik :

  • dikembangkan oleh CVEK
  • prinsip mempertahankan jaringan pulpa didaerah servikal, memungkinkan jaringan keras diakar tumbuh lebih kuat

Prosedure :

  • anastesi, isolasi
  • dentin terbuka dicuci saline/lar. anestesi
  • jar.granulasi diangkat dengan ekskavator
  • jar pulpa i 2mm lagi, dengan bur diamond kecepatan tinggi ( untuk mengurangi perdarahan)
  • cuci pulpa dengan saline sampai terjadi pembekuan darah
  • aplikasi CaOH+ZnO+ restorasi MTA
  • evaluasi : 1 :6-12 minggu (kontrol vitalitas jaringan, keluhan pasien). II. tiap 6 bulan s/d terbentik akar (rongent foto)

kariteria keberhasilan :

  • asimptomatik, dapat berfungsi
  • tidak ada periodontitis
  • tidak ada resorpsi akar ( rongent)
  • tetap vital
  • pertumbuhan akar berlanjut, pembentukan dentin jelas secara radiografik

Kegagalan ditandai :

  • berhentinya pertumbuhan akar
  • adanya kelainan apeks, resorpsi internal
  • apeksifikasi+ PSA

penyebab kegagalan apeksifikasi dan epeksogenesis :

kontaminasi bakteri, karena tumpatan lepas/ debridement kurang memadai