diagnosis gigi prematur
- gigi karena usianya masih dini maka masih prematur dengan keadaan ujung apikal yang masih terbuka. pada keadaan ini bisa saja terjadi trauma yang menyebabkan gigi mengalami cedera sehingga memerlukan perawatan.
- gigi immatur yang mengalami karies kemudian dipreparasi untuk dilakukan tumpatan bisa saja terjadi kesalahan iatrogenik sehinga terjadi perforasi ke ruang pulpa gigi, maka gigi ini mengalami --> pulpitis reversible sehingga memerlukan perawatan : kaping pulpa
- apabila gigi mengalami perforasi yang cukup dalam atau fraktur terbuka karena trauma maka bisa saja menjadi pulpitis irrversibel --> sehungga memerlukan pulpotomi, pada keadaan ini belum bisa dilakukan pulpektomi karena keadaan ujung akar masih terbuka sehingga mengharapkan terjadinya apeksogenesis-pertumbuhan ujung apex
indikasi :
gigi belum matang, akar belum sempurna, kerusakan pulpa di korona tetapi pulpa akar sehat.
kontra indikasi :
- gigi avulsi dan replantasi belum sempurna, kerusakan pulpa dikorona tetapi akar sehat
- fraktur mahkota akar berat
- fraktur horizontal dekat tepi gingiva
- karies tidak dapat direstorasi
teknik :
- dikembangkan oleh CVEK
- prinsip mempertahankan jaringan pulpa didaerah servikal, memungkinkan jaringan keras diakar tumbuh lebih kuat
Prosedure :
- anastesi, isolasi
- dentin terbuka dicuci saline/lar. anestesi
- jar.granulasi diangkat dengan ekskavator
- jar pulpa i 2mm lagi, dengan bur diamond kecepatan tinggi ( untuk mengurangi perdarahan)
- cuci pulpa dengan saline sampai terjadi pembekuan darah
- aplikasi CaOH+ZnO+ restorasi MTA
- evaluasi : 1 :6-12 minggu (kontrol vitalitas jaringan, keluhan pasien). II. tiap 6 bulan s/d terbentik akar (rongent foto)
kariteria keberhasilan :
- asimptomatik, dapat berfungsi
- tidak ada periodontitis
- tidak ada resorpsi akar ( rongent)
- tetap vital
- pertumbuhan akar berlanjut, pembentukan dentin jelas secara radiografik
Kegagalan ditandai :
- berhentinya pertumbuhan akar
- adanya kelainan apeks, resorpsi internal
- apeksifikasi+ PSA
penyebab kegagalan apeksifikasi dan epeksogenesis :
kontaminasi bakteri, karena tumpatan lepas/ debridement kurang memadai